Minggu, 30 April 2017

Rumus Pesawat Sederhana (Tuas, Katrol, Bidang Miring)

Pesawat sederhana sering kita temui pada kehidupan sehari-hari. Secara pengertian mudahnya pesawat sederhana merupakan alat-alat sederhana yang dapat memudahkan kita dalam melakukan usaha. Dengan kata lain pesawat sederhana yaitu alat bantu yang sederhana. Pernahkah anda mengangkat sebongkah batu? Tentu saja jika menggunakan tangan kosong pasti anda akan kesulitan karena batu yang anda angkat sangatlah berat. Lalu anda menggunakan argo untuk mengangkat batu tersebut dengan meletakkan batu di atas argo. Bagaimana setelah anda menggunakan argo, menjadi mudah diangkat bukan? Bahkan mungkin anda bisa mengangkat lebih. Contoh lainnya ketika anda semasa kecil suka bermain jungkat-jungkit. Nah pasti kalian sering bermain ini pada saat kecil apalagi pada saat anda masih duduk dibangku TK. Jungkat-jungkit akan bergantian mengangkat anda dan teman anda dengan gaya yang diberikan oleh tubuh. Bisa anda bayangkan jika anda mengangkat beban tubuh teman anda saat itu pasti susah rasanya untuk mengangkatnya bukan? Contoh diatas adalah sedikit contoh dari penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Nah ada berapa jenis dari pesawat sederhana ini ? Ada 3 jenis dari pesawat sederhana yaitu : Tuas Katrol Bidang Miring Baiklah kita akan mulai penjelasan mengenai pesawat sederhana : Tuas Tuas atau pengungkit biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh pada saat kita membuka tutup botol dengan pembuka tutup botol, jungkat-jungkit, linggis, dan lain sebagainya. Tuas digunakan untuk memindahkan benda yang berat. Prinsipnya adalah, semakin jauh jarak kuasa terhadap titik tumpu, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban. Rumusnya adalah sebagai berikut : W . Lb = F . Lk W : Beban (Newton) Lb : Jarak Beban dengan titik tumpu (Meter) F : Kuasa (Newton) Lk : Jarak Kuasa dengan titik tumpu (Meter) Nah jika anda masih bingung anda dapat melihat gambar dibawah ini untuk memperjelas rumus diatas : rumus pesawat sederhana Bagaimana? Sudah lumayan jelas bukan. Pada tuas sendiri dibagi menjadi 3 golongan. Tuas golongan pertama, yaitu titik tumpu berada di antara titik beban dan titik kuasa. Tuas golongan kedua, yaitu titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa. Tuas golongan ketiga, yaitu titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban. Katrol Penerapan pesawat sederhana yang satu ini paling sering kita gunakan pada saat menimba air di sumur. Kita melakukan tarikan untuk mengangkat beban. Penjelasan paling singkatnya yaitu sebuah roda berputar pada porosnya yang dilewati oleh seutas tali. Pada ujung tali tersebut terdapat gaya yang diberikan (ditarik oleh tangan) dan di ujung lainnya terdapat beban yang akan diangkat. Katrol Katrol dibagi menjadi tiga yaitu : Katrol tetap, yaitu katrol yang tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol bebas, yaitu katrol yang bisa berpindah tempat saat digunakan. Katrol ganda, yaitu katrol yang merupakan gabungan dari katrol tetap dan katrol bebas. Pada katrol tetap keuntungan yang akan kita dapat yaitu anda akan mudah untuk mengangkat suatu beban dengan cara menariknya kebawah. Pada saat anda menarik beban tersebut anda terbantu dengan berat badan anda. Bukan hanya itu, katrol jenis ini akan memperingan anda dalam menarik beban karena anda menarik beban ke arah bawah. Berbeda dengan katrol tetap, keuntungan yang anda dapat ketika menggunakan katrol bebas yaitu anda hanya memerlukan setengah tenaga dalam mengangkat suatu benda. Contoh ketika anda mengangkat beban sebesar 20 N maka dengan katrol bebas anda hanya memerlukan gaya 10 N untuk mengangkatnya. Bidang Miring Bidang miring merupakan suatu bidang datar yang dimiringkan, gunanya ialah mempermudah dalam memindahkah barang pada ketinggian tertentu. Misal disaat anda ingin menurunkan sebuah benda dari atas truk ke tanah dan benda tersebut terlalu berat untuk diangkat maka anda bisa menggunakan sebuah papan yang dimiringkan yang menghubungkan antara truk dan tanah sehingga anda akan lebih mudah dalam memindahkan barang tersebut contoh bidang miring Aplikasi bidang miring bukan hanya itu saja, masih banyak penggunaan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari yang terkadang tidak kita sadari. Beberapa contohnya ialah sebagai berikut : Ujung sekrup Ujung Paku Bidang miring pada kapak Tangga Nah contoh diatas merupakan sedikit contoh aplikasi bidang miring dalam kehidupan kita sehari-hari. Rumus dari bidang miring yaitu : W x h = F x s Keterangan dari rumus diatas ialah : W = Beban (N) F = Gaya (N) s = Panjang bidang miring (m) h = Tinggi bidang miring (m)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar