Minggu, 30 April 2017

Perbedaan Antara Monokotil dan Dikotil

Perbedaan Antara Monokotil dan Dikotil Yang menjadi dasar utama dalam klasifikasi monokotil dan dikotil adalah jumlah kotiledonnya. Kotiledon adalah daun lembaga yang mengandung nutrisi untuk embrio, sampai embrio tersebut memiliki daun-daun dan dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Jumlah kotiledon pada tumbuhan monokotil adalah satu, sedangkan tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon. Biji Monokotil: Berkeping 1 Dikotil: Berkeping 2 Tulang Daun Monokotil: Sejajar atau melengkung Dikotil: Menjari atau menyirip Bunga Monokotil: Jumlah mahkota, kelopak, dan benang sari bunga kelipatan 3 Dikotil: Jumlah mahkota, kelopak, dan benang sari bunga kelipatan 4 atau 5 (dapat berbuah) Jumlah bagian-bagian bunga dan tulang daun tidak selalu dapat dijadikan pembeda dari monokotil dan dikotil karena pada beberapa tumbuhan tidak mengikuti ciri-ciri umum keduanya Akar Monokotil: Serabut. Ujung akar lembaga dilindungi koleoriza. Terbentuk dari batang (akar adventif) Dikotil: Tunggang. Terbentuk dari percabangan akar utama (radikula). Pada sebagian besar tumbuhan dikotil, akar terbentuk dari ujung bawah embrio (radikula). Radikula membentuk meristem apikal yang selanjutnya membentuk jaringan akar, sedangkan pada tumbuhan monokotil, akar terbentuk dari pembengkakan akar (akar adventif) Pertumbuhan Sekunder Monokotil: Tidak ada pertumbuhan sekunder. Hanya pertumbuhan memanjang. Dikotil: Biasanya terdapat pertumbuhan sekunder sehingga dapat tumbuh membesar Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil menyebabkan terbentuknya kayu dan kulit pada pohon serta menambah diameter pohon. Pertumbuhan ini tidak terjadi pada tumbuhan monokotil Berkas Pengangkut Monokotil: Tersebar di seluruh batang tanpa susunan khusus. Tidak memiliki korteks Dikotil: Membentuk cincin (melingkar). Tersusun atas korteks dan stele (xilem dan floem) Berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem yang terdapat di tulang daun. Xilem terdiri atas pembuluh-pembuluh xilem yang panjang dan berbentuk tabung. Xilem mengangkut air dari akar hingga ke daun untuk menggantikan air yang hilang karena transpirasi, sedangkan floem mendistribusikan produk hasil fotosintesis dari daun ke batang dan seluruh bagian tumbuhan. Xilem dan floem terbentuk dari sel-sel kambium meristematik. Jaringan yang terbentuk dari kambium dan tumbuh ke luar akan membentuk kulit pohon (bark), sedangkan ke dalam membentuk batang kayu (wood). Kayu sebenarnya adalah sel-sel xilem yang telah mati dan mengering. Jaringan yang telah mati akan menjadi keras dan padat karena kandungan lignin di dinding sel sekunder yang menebal. Lignin merupakan polimer fenol kompleks yang membuat kayu keras, padat, dan berwarna coklat Serbuk Sari Monokotil: Alur tunggal di tiap butir serbuk sari Dikotil: 3 alur Pembuluh Kayu Monokotil: Tidak memiliki pembuluh kayu. Termasuk jenis rumput-rumputan. Dikotil: Memiliki kambium di akar dan batang. Dapat termasuk jenis tumbuhan berkayu maupun rumput-rumputan Contoh Tanaman Monokotil: Padi, jagung, tebu, pisang, bambu Dikotil: Kacang-kacangan, tomat, mangga, rambutan Perbedaan Struktur Penampang Melintang antara Monokotil dan Dikotil Akar Monokotil: Susunan jaringan dari luar ke dalam: Gambar Penampang Melintang Akar Monokotil Inti besar dan berkembang dengan baik (empulur) Xilem dan floem terletak berselingan dengan jumlah yang sangat banyak Perisikel terdiri atas beberapa sel dan membentuk akar lateral Tidak terdapat kambium Batas ujung akar dan kaliptra jelas Dikotil: Gambar Penampang Melintang Akar Dikotil Tidak terdapat empulur Xilem terletak di bagian tengah akar, sedangkan floem di bagian luar xylem (dibatasi oleh kambium) Pembuluh xilem berdinding tebal, seratnya sedikit, namun parenkim banyak Perisikel terdiri dari selapis sel Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas Batang Monokotil Gambar Penampang Melintang Batang Monokotil Tidak terdapat rambut pada epidermis Hipodermis (lapisan di bawah epidermis) umumnya berupa sklerenkim Ukuran berkas pengangkut berbeda-beda Terdapat rongga protoxilem Berkas pengangkut dilindungi selubung berkas pengangkut Tidak terdapat parenkim floem Umumnya tidak terdapat pertumbuhan sekunder Dikotil: Gambar Penampang Melintang Batang Dikotil Jaringan epidermisnya lapis tunggal dengan kutikula yang tebal. Terdapat rambut pada epidermisnya (multicellular hairs) Hipodermis umumnya berupa kolenkim Ukuran berkas pengangkut seragam Tidak terdapat rongga pada berkas pengangkut Tidak terdapat selubung berkas pengangkut Pembuluh xilem kecil, serat banyak, namun parenkim sedikit Pertumbuhan xilem membentuk ‘lingkaran tahunan’ yang biasanya digunakan untuk mengetahui umur tumbuhan dikotil Terdapat parenkim floem Pertumbuhan sekunder terjadi karena terbentuknya meristem lateral Daun Monokotil Gambar Penampang Melintang Daun Monokotil Isobilateral Pembuluh xilem terdiri dari 2 protoxilem dan 2 metaxilem Stomata terdapat di epidermis atas dan bawah (amphistomatic) Terdapat sel kipas (motor/bulliform cells) di epidermis atas yang berfungsi untuk membuka dan menutup daun (daun menggulung) Selubung berkas pengangkut terbuat dari sklerenkim Dikotil: Gambar Penampang Melintang Daun Dikotil Dorsiventral Pembuluh xilem terdiri dari banyak protoxilem dan metaxilem Stomata hanya terdapat di epidermis bawah (hypostomatic) Jaringan mesofil dibedakan menjadi jaringan palisade dan parenkim spons Selubung berkas pengangkut terbuat dari kolenkim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar